Contoh kalimat dengan diksi

1. Sinonim (Persamaan Kata)

Laba=Profit

• Kini usaha cinderamata milik Pak Rahmat mendapat laba yang sangat banyak.
• Mas Anom akhirnya mendapat profit yang tinggi setelah investasi bitcoin sejak 2015.

Hadiah=Kado

• Karena Ani mendapat peringkat 1 di kelasnya, maka ibu memberikan Ani hadiah.
• Besok Alfa berulang tahun, kira-kira mau diberi kado apa ya?

Belanja=Beli

• Aceng lebih senang belanja di toko online ketimbang di toko fisik.
• Hanya hari ini, beli 1 baju gratis 1 baju lagi dengan harga yang sama.

Pangkas=Potong

• Mang Ujang berniat untuk membuka pangkas rambut asli Kuningan.
• Apabila kerjamu tidak becus lagi, kami tidak segan segan untuk potong gajimu.

Asli=Tulen

• Dewi tidak jadi membeli barang tersebut karena diragukan keasliannya.
• Dono kalau berbicara selalu medhok karena ia orang Jawa tulen.

2. Antonim (Perbedaan Kata)

Lahir x Wafat

• Telah lahir seekor orang utan di Taman Safari.
• Si Kadut wafat dalam keadaan yang tragis.

Stabil x Labil

• Dengan menaikan voltasenya, diharapkan mesin ini lebih stabil dari sebelumnya.
• “Maklum namanya remaja, pikiran dan hatinya masih labil bu.” Ucap Bu Retno.

Ramai x Sepi

• Mendekati hari raya, toko ini sangat ramai sampai ke luar luar
• Karena hari ini hari kerja, tempat ini jadi sepi sekali.

Bersih x Kotor

• “Nah kan enak kalau kamarmu bersih kaya gini.” Ucap Ibu.
• Akibat hujan yang deras, sepatu Adil kotor terkena lumpur dan genangan air.

Murah x Mahal

• .Tak disangka jaket yang terlihat mewah tersebut sangat murah harganya,
• Ternyata pelepah pisang kalau dijual ke Jepang bisa mahal harganya.

3. Homonim (sama tulisan dan cara bacanya, namun artinya berbeda)

Bisa (Dapat) dengan Bisa (Racun)

• Jangan khawatir, produk ini bisa dicicil sampai 24 bulan tanpa bunga.
• Angga langsung pingsan ketika melihat bisa ular yang dikeluarkan oleh pawang ular tersebut.

Genting (Keadaan) dengan Genting (Atap)

• Jika kamu dalam keadaan genting, kamu bisa menelpon nomor ini.
• Setelah dicek, ternyata beberapa genting ada yang rusak diatas.

Kursi (Tempat duduk) dengan Kursi (Jabatan)

• Akhirnya kami mendapatkan kursi kosong pada perjalanan kali ini.
• Jika Darmo menjadi lurah, Turmini dijanjikan mendapat kursi sebagai sekertaris.

Palu (Perkakas) dengan Palu (Nama tempat/kota)

• Kakek tiba-tiba lupa dimana dia menaruh palu tersebut.
• Sebelum merantau ke Jakarta, Abdel tinggal di kota Palu.

Bulan (Planet) dengan Bulan (Waktu)

• Malam ini sangatlah indah karena bulan purnama yang amat terang.
• Program ini memang berbayar, namun kami memberikan penawaran satu bulan percobaan gratis.

4. Homofon (sama cara bacanya, namun beda tulisan dan artinya)

Rok (Pakaian) dengan Rock (Genre musik)

• Rina amat senang karena dibelikan rok baru dengan warna kesukaannya.
• Ternyata bapak mempunyai banyak sekali koleksi musik Rock.

Balik (Kembali) dengan Balig (Cukup umur)

• Seketika para hadirin berbalik badan dan pergi meninggalkan aula.
• Rendi merasa malu melakukan hal itu karena sudah akil balig.

Blog (Jurnal online) dengan Blok (Kawasan/bagian)

• Hendri mendulang rupiah lewat blog yang ia punya.
• Ternyata rumah dia berada di blok A3.

Syarat (Permintaan) dengan Sarat (Penuh)

• Tim Merah Merona terpaksa didiskualifikasi karena tim tersebut tidak memenuhi persyaratan.
• Dokter menganjurkan untuk makan buah jeruk karena sarat akan vitamin.

Kassa (Kasir) dengan Kasa (Perban/kapas)

• Edi bingung karena dari tadi tidak menemukan kassa pada toko seluas ini.
• Jika dibutuhkan, kamu bisa mengambil kasa ini di kotak P3K.

5. Homograf (sama tulisannya, namun jika beda cara bacanya, beda pula artinya)

Mental (Jiwa/psikis) dengan Mental (Terlempar)

• Setelah pemilu legislatif, dilaporkan banyak caleg gagal yang mentalnya terganggu.
• Ketapel milik Cak David mental sampai ke gang sebelah.

Per (Pegas) dengan Per (Bagi)

• Springbed ini kurang nyaman karena ada per yang menyembul keluar.
• Dadang memasang tarif untuk Rp 5000 per jam untuk warnet yang dikelolanya.

Seri (Imbang) dengan Seri (Nomor)

• Pertandingan sepak bola antara desa Sumber Sari dengan desa Sumber Asri diakhiri dengan hasil seri.
• Setelah dilihat dari nomor serinya, ternyata ini adalah barang antik yang amat langka.

Serang (Melawan) dengan Serang (Nama kota)

• Akibat lalai penjagaan, server perusahaan tersebut diserang oleh sekumpulan hacker.
• Tiap akhir pekan, Farid selalu mengunjungi kota Serang.

Tahu (Makanan) dengan Tahu (Menyadari)

• Jika bertamasya ke Sumedang, rasanya kurang afdol apabila tidak mencicipi tahunya.
• Seharusnya anda tahu bahwa daerah ini termasuk daerah steril.

6. Denotasi (makna sebenarnya)

• Pak Alwi mempunyai peternakan dengan jumlah kambing hitam yang banyak.
• Ibu selalu mengingatkan kami agar selalu cuci tangan sebelum kami makan.
• Setelah acara selesai, kami membantu marbot untuk menggulung tikar tersebut.
• Masakan ibu sungguh enak, namun ada bau kencur yang sangat menyengat.
• Ia terpaksa pensiun karena tangan kanannya mengalami cedera yang parah.

7. Konotasi (makna yang bukan sebenarnya/kiasan)

• Dalam kasus yang amat rumit ini, ia dituduh menjadi kambing hitam.
• Setelah kawan-kawannya kena OTT, ia langsung cuci tangan dengan menyobek dan membuang berkas-berkas yang berkaitan dengan kasus tersebut.
• Karena banyaknya pesaing, usaha Bu Cici kini terpaksa gulung tikar.
• Karyawan bau kencur tersebut selalu membuat onar di perusahaan ini.
• Karena dia dikenal baik, kini dia diangkat menjadi tangan kanan perusahaan tersebut.

8. Abstrak (Tidak nampak/tak berwujud)

• Dia akan mengeluarkan idenya jika dalam keadaan genting.
• Tini merasa kesepian sejak ditinggal calon suaminya.
• Lawakan yang ia bawakan kemarin ternyata kurang lucu.
• Bahaya bila tugas ini tidak selesai pada waktunya.
• Jabatan yang anda semua dapatkan hanyalah suatu titipan.

9. Kongkrit (Nampak/berwujud)

• Setelah sekian lama tidak ditempati, villa ini dipenuhi banyak debu.
• Hujan deras kali ini menyebabkan banjir di daerah-daerah yang rendah
• Ikan tersebut sangat mahal apabila dieksor ke luar negri.
• Kursi ini sangat nyaman, cuma harganya sangat mahal.
• Lampu 8 watt ini cukup untuk menyinari ruangan ini

10. Umum (Ruang lingkupnya luas)

• Tak bosan-bosannya ia memainkan permainan tersebut.
• Sisil ingin sekali mencicipi semua makanan yang tersaji, namun dia sedang dalam program diet.
• Siswa/i dilarang untuk membawa dan memakai ponsel selama ujian berlangsung.
• Mendekati bulan Ramadhan dan Idul Fitri, pakaian muslim sangat laris manis.
• Ayu menyempatkan waktunya yang sangat padat untuk berolahraga setiap minggu.

11. Khusus (Ruang lingkupnya sempit)

• Sudah berjam-jam ia duduk disana sambal bermain Fortnite.
• Entah bagaimana, tiba-tiba Ibu ngidam lontong sayur di tengah malam seperti ini.
• Karin panik karena iPhone miliknya hilang.
• Ijul gemar membeli kaos Supreme agar terlihat trendi.
• Tim sepak bola Putra Babakan berhasil menjuarai piala gubernur tahun ini.

12. Populer (Mudah dipahami maknanya karena katanya sering digunakan dalam keseharian)

• Karena terlalu lama memasak air, sampai-sampai airnya hamper habis menguap.
• Gelas air dingin ini bisa berair karena adanya proses pengembunan.
• Mohon maaf apabila penjelasannya kurang detil dikarenakan adanya keterbatasan waktu.
• Agar bisa dibuka disini, berkas tersebut perlu proses pengubahan format terlebih dahulu.
• Ratusan warga kurang mampu sudah memadati posko untuk pembagian sembako gratis.

13. Kajian (Sukar dipahami maknanya karena jarang digunakan dalam keseharian/bahasa ilmiah)

• Dalam siklus hujan, terdapat proses evaporasi sumber air yang ada di bumi.
• Perbedaan suhu bisa menyebabkan kondensasi pada komponen elektronik.
• Karena adanya limitasi, kecepatan akses internet disini menjadi lama.
• Proses konversi bahan bakar dapur dari minyak tanah menjadi gas dinilai sukses.
• Sebelum kita menginstall windows, alangkah baiknya kita atur partisi harddisk terlebih dahulu.

14. Jargon (Kata khas)

• Rasa ningrat tapi harga merakyat.
• Jangan lupa coblos yang ada brewoknya!
• Antar barang secepat kilat.
• Kalau lupa sering ga ingat.
• Jangan berani coba-coba, pilih ini saja, hanya ini!

15. Slang (Ragam bahasa tak resmi & musiman/bahasa gaul)

• Wah sangar kali ini mogenya. (Moge: Motor gede)
• Masakan kalian kali ini memang mantul. (Mantul: Mantap betul)
• Selow aja, waktunya masih lama ini. (Selow: Santai)
• Wah gayamu katrok amat cuy. (Katrok: Kampungan/norak)
• Waduh kalau dijual lagi bisa cuan banyak nih. (Cuan: Untung)

16. Meluas (dahulu memiliki arti terbatas, kini artinya menjadi luas)

Saudara (dari saudara kandung/keluarga, menjadi saudara sebangsa, setanah air, seiman, dsb)

• Hadi senang ketika lebaran tiba, ia bisa bertemu dengan saudara jauhnya.
• Saudara-saudara sekalian, mari luangkan waktu kita sejenak untuk mengheningkan cipta.

Kepala (dari bagian tubuh paling atas menjadi pemimpin/ketua)

• Mas Eko paling suka bagian kepala ikan.
• Belum setahun dia menjabat jadi kepala desa, sudah ada beberapa kemajuan di desa ini.

Kakak (dari kakak kandung menjadi panggilan untuk anak muda)

• Kakak saya baru saja medapat sebuah pekerjaan.
• Apabila kamu kebingungan, kamu bisa bertanya pada kakak-kakak disana ya.

Petani (dari orang yang menanam padi saja disawah menjadi orang yang menanam/memanen apapun)

• Akibat musim hujan yang membanjiri sawahnya, banyak petani gagal panen pada musim ini.
• Sudah sekian tahun Mat Gondrong menjadi petani garam.

Anak (dari keturunan sendiri menjadi orang yang belum beranjak remaja/dewasa)

• Si Kipli adalah anak satu-satunya, wajar bila ia selalu diberi kasih sayang.
• Anak-anak kampung sebelah suka bikin ribut disini.

17. Menyempit (dahulu memiliki arti yang luas, kini menjadi arti khusus)

Guru (dari orang yang mengajar dimana saja menjadi orang yang mengajar di sekolah saja)

• Setelah perjalanan yang cukup jauh, akhirnya aku bertemu dengan guru Yip yang bisa mengajarkanku wingcun.
• Nampaknya Bu Guru tidak masuk kelas hari ini.

Motor (dari alat/mesin penggerak menjadi sepeda motor)

• Saya rasa motor penggeraknya sudah aus.
• “Widih motor baru nih, boleh kali gue dibonceng make ini.”

Bau (dari bau-bauan, termasuk wangi dan busuk, menjadi hanya bau busuk/tidak enak)

• Bau terasi ini mengingatkanku pada masakan nenekku yang sudah tiada.
• Orang-orang disekitarnya tidak betah dengan bau badan si Gondes.

Handphone (dari beragam macam & model menjadi smartphone/ponsel pintar)

• Ketika membereskan gudang, tiba-tiba ia menemukan handphone Nokia 3310 jadul.
• Handphone baru nih, udah Android versi berapa gan?

Mbak (dari panggilan untuk kakak/adik atau perempuan muda menjadi panggilan untuk pembantu/pelayan perempuan)

• Mbak-mbak sekalian, dimohon untuk tidak berebutan, stoknya masih banyak.
• Mbak, maaf ini bisa dibereskan ga?

18. Sinestesia (Metafora)

• Mungkin dia belum merasakan getirnya hidup yang fana ini.
• Encep senang karena rangkaian acara yang ia susun berjalan dengan mulus.
• Menurut orang-orang, Sutris memiliki aura-aura kepemimpinan yang terpancar dari sikapnya
• Sindiran Mak Beti kepada Mak Desi sangatlah pedas.
• Senyum manisnya membuat pikiranku buyar pada saat itu.

19. Amelioratif (kata baru yang enak didengar)

Pembantu jadi asisten rumah tangga

• Sudah lama Mak Inah menjadi pembantu disini.
• Koh Wang mendirikan jasa penyalur asisten rumah tangga.

Gelandangan jadi tunawisma

• Hari ini, Satpol PP banyak menjaring gelandangan di sepanjang Jalan Mampang.
• Setiap hari Jumat, Pak Tono dan kawan-kawannya memberikan makanan gratis kepada para tunawisma.

Cacat jadi disabilitas

• Ternyata Jaja menderita cacat mental sejak ia bayi.
• Akhirnya pemerintah membangun fasilitas untuk penyandang disabilitas.

Bui/penjara jadi lembaga pemasyarakatan

• Sudah 3 tahun mat godek mendekam di bui.
• Karena perbuatannya, ia dibawa ke dalam lembaga pemasyarakatan.

Mati jadi meninggal/wafat

• Ayam jago milik Cak Tanos mati karena terlindas di tengah jalan raya.
• Tidak disangka si A meninggal, padahal tadi masih masih sehat bugar.

20. Peyoratif (kata baru yang maknanya kurang/lebih rendah dari kata aslinya)

Nikah jadi kawin

• Baru saja dia nikah dengan anak pejabat.
• Duh bingung kenapa hari ini banyak acara kawinan yang harus dihadiri.

Talak jadi cerai

• Karena tidak tahan lagi dengan kelakuan istrinya, Pak Maman mentalak istrinya.
• Akhirnya setelah sekian tahun, dia minta cerai.

Bayi jadi orok

• “Bayinya lucu sekali bu, gemes bu.” Ucap Bu Putri setelah melihat bayi Ibu Tresno.
• Maaf nih ga bisa kesana cuy, gue disuruh jaga orok.

Anak jadi bocah

• Ayo ajak anak-anak tongkronganmu, kita sparing futsal.
• Emang biang keroknya cuma bocah satu ini nih.

Buang angin jadi kentut.

• Tak sengaja Yono buang angin di dalam kelas.
• “Ini ga ada yang mau ngaku siapa yang kentut?” ucap Kiki dengan nada tinggi.

21. Asosiasi (beda kata, sama sifat)

• Awas kau, kau hanya jadi parasit dalam hidupku saja. (Parasit: orang yang merugikan orang lain)
• Ternyata kehidupan si Amri seperti kalong. (Kalong/kelelawar: hidup di malam hari/begadang)
• Antrian toko ini mengular sampai ke dekat eskalator. (Mengular: memanjang)
• Banyak partai yang tidak kebagian kursi di DPR kali ini. (Kursi: jabatan)
• Sikap dia kini membatu setelah mendengar semua yang terjadi. (Baru: Diam)

Wahyu Said

Add Comment

Bahasa Indonesia, Tugas

Sabtu, 27 April 2019

Share

Like

G+

Tweet

Tweet

Related Posts